Jumat, 23 Maret 2012

SURVEI JENTIK dan NYAMUK DEWASA di RUMAH WARGA

Pada tanggal 13 November 2010, kami mahasiswa/i Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II Jurusan “KESEHATAN LINGKUNGAN” telah melakukan survey jentik (larva) dan nyamuk dewasa yang ada pada rumah warga di Lemahabang, Kelurahan Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. Kami melakukan PKL ini dari tanggal 13-14 November 2010 dan menginap di Balai Pelatihan Kesehatan (BAPELKES). Perlengkapan alat dan bahan adalah sebagai berikut :
    Aspirator.
    Pipet.
    Botol Sampel.
    Paper Cup.
    Kain Kasa.
    Kapas.
    Gayung.
    Senter.
    Karet Gelang.
    Formulir (Form).
    Label.
    Perlengkapan Tulis dan Papan Jalan.

Sebelum turun ke lapangan kami diberikan arahan tentang prosedur kerja oleh Tim Dosen pembimbing di audit BAPELKES. Pembimbing kami adalah :
    Hj. Nanny Harmani, SKM.M.Kes
    Drs. H.M Hasyimi
    Drs. Pangestu
     Ibu Upik

Pada PKL ini kami melakukan survey kerumah warga di Lemahabang pada siang hari dan malam hari.
Untuk survey siang hari kami akan melakukan :
    Survey Jentik Aedes.
    Penangkapan Nyamuk Umpan Manusia (Landing Collection).
    Koleksi Jentik Nyamuk di Luar Rumah.
    Penangkapan Nyamuk Istirahat (Resting Collection).
    Survey Tempat Perkembangbiakan Aedes.
    Survey Perkembangbiakan Nyamuk di Sawah.
Untuk survey pada malam hari kami akan melakukan :
    Penangkapan Nyamuk Umpan Manusia (Landing Collection).
    Penangkapan Nyamuk Umpan Manusia di Luar Rumah.
    Penangkapan Nyamuk Istirahat pada Dinding Dalam Rumah.
    Penangkapan Nyamuk Istirahat pada Dinding Kandang Ternak.

    Survey Jentik Nyamuk
Kami memeriksa tempat-tempat yang memungkinkan adanya perindukan jentik nyamuk, seperti TPA, yaitu :
    Bak Mandi,
    Tempayan (tertutup atau terbuka),
    Tampungan Dispenser,
    Tampungan Air Kulkas, dan
    Tampungan Air AC.
Dan Non TPA, yaitu :
    Kaleng Bekas,
    Vas Bunga,
    Ban Bekas, dan
    Drum.
Apabila ditemukan jentik nyamuk pada tempat-tempat yg telah di sebutkan diatas, maka jentik di ambil dengan cara :
    Senter tempat penampungan air tersebut agar terlihat dengan jelas jentik nyamuk yang ada pada tempat penampungan air .
    Ciduk air dengan menggunakan gayung agar jentik nyamuk dapat terambil.
    Kemudian, ambil jentik nyamuk dengan menggunakan pipet .
    Setelah terpipet masukan jentik nyamuk tersebut ke dalam botol sampel yg telah di siapkan, dan tutuplah botol tersebut.
    Beri label pada botol sampel.
    Tanyakan alamat RT/RW, Kelurahan, dan Kecamatan, serta quisioner yang ada di form pada kepala keluarga.
    Catat hasil yang telah diperoleh pada formulir.



    Penangkapan Nyamuk Umpan Manusia (Landing Collection)
    Beberapa orang dari kelompok kami menjadi umpan badan untuk penangkapan nyamuk.
    Tunggulah beberapa saat sampai nyamuk hinggap pada badan anggota kelompok yang menjadi umpan.
    Jika ada nyamuk yang hinggap, tangkaplah dengan menggunakan aspirator dengan cara dekati nyamuk secara perlahan dan hisaplah dengan aspirator.
    Tutuplah bagian ujung aspirator dengan jari.
    Siapkan paper cup yang telah ditutup dengan kain kasa (kain kasa telah diberi lubang sedikit).
    Masukkan nyamuk yang telah berada di dalam aspirator ke dalam paper cup.
    Tutup lubang pada kain kasa dengan kapas agar nyamuk tidak terbang.
    Beri label pada paper cup agar mudah dalam mengidentifikasi nyamuk.
    Catat hasil yang diperoleh pada formulir.

    Penangkapan Nyamuk Istirahat (Resting Collection)
    Perhatikan nyamuk yang hinggap di dinding.
    Dekati nyamuk secara perlahan dan tangkap menggunakan aspirator dengan cara dihisap, kemudian tutup bagian ujung aspirator dengan menggunakan jari.
    Masukkan nyamuk yang ada didalam aspirator kedalam paper cup.
    Sebelumnya, tutup paper cup dengan kain kasa yang telah dilubangi sedikit sebagai tempat untuk memasukkan nyamuk dengan menggunakan aspirator.
    Setelah itu, tutup lubang pada kain kasa dengan kapas agar nyamuk tidak terbang.
    Beri label pada paper cup.
    Catat hasil yang diperoleh pada formulir.


Setelah 3 kegiatan tersebut dilakukan, kami kembali ke wisma BAPELKES untuk istirahat dan mempersiapkan untuk mensurvey rumah warga pada malam hari. Kami kembali berangkat ke rumah warga pada pukul 18.30 WIB. Survey yang dilakukan malam hari hanya mengidentifikasi 2 rumah warga dan 2 kandang ternak. (1 rumah warga dan 1 kandang ternak untuk 1 sub).

    Penangkapan Nyamuk Umpan Manusia (Landing Collection)
Ada 2 jenis penangkapan, yaitu :
    Penangkapan di Dalam Rumah
    Penangkapan di Luar Rumah (Kandang Ternak)
Penangkapan nyamuk dilakukan secara 3 tahap, yaitu 1 jam pertama (dari jam 18.30-19.30), dan 1 jam kedua (dari jam 19.30-20.30), dan 1 jam ketiga (20.30-21.30) dengan cara penangkapan yang sama dengan penangkapan nyamuk umpan manusia yang dilakukan pada siang hari.

    Ucapkan salam pada pemilik rumah dan meminta izin pada pemilik rumah untuk menangkap nyamuk yang ada di dalam rumah warga dengan menggunakan umpan manusia.
    Beri keterangan pada pemilik rumah mengenai waktu yang dibutuhkan untuk menangkap nyamuk. Setelah diberi izin, mulai melakukan penangkapan nyamuk.
    2 orang dari kelompok kami menjadi umpan badan untuk penangkapan nyamuk di dalam rumah, dan 2 orang dari kelompok kami yang menjadi umpan badan untuk penangkapan nyamuk di luar rumah (kandang ternak) .
    Tunggulah beberapa saat sampai nyamuk hinggap pada badan anggota kelompok yang menjadi umpan.
    Jika ada nyamuk yang hinggap, tangkaplah dengan menggunakan aspirator dengan cara dekati nyamuk secara perlahan dan hisaplah dengan aspirator.
    Tutuplah bagian ujung aspirator dengan jari.
    Siapkan paper cup yang telah ditutup dengan kain kasa (kain kasa telah diberi lubang sedikit).
    Masukkan nyamuk yang telah berada di dalam aspirator ke dalam paper cup.
    Tutup lubang pada kain kasa dengan kapas agar nyamuk tidak terbang.
    Beri label pada paper cup agar mudah dalam mengidentifikasi nyamuk.
    Catat hasil yang diperoleh pada formulir.

    Penangkapan Nyamuk Istirahat (Resting Collection)
Ada 2 jenis penangkapan, yaitu :
    Penangkapan di Dinding Dalam Rumah
    Penangkapan di Dinding Kandang Ternak
Penangkapan nyamuk dilakukan secara 3 tahap, yaitu 1 jam pertama (dari jam 18.30-19.30), dan 1 jam kedua (dari jam 19.30-20.30), dan 1 jam ketiga (20.30-21.30) dengan cara penangkapan yang sama dengan penangkapan nyamuk umpan manusia yang dilakukan pada siang hari.
    Ucapkan salam pada pemilik rumah dan meminta izin pada pemilik rumah untuk menangkap nyamuk yang ada di dalam rumah warga dengan menggunakan umpan manusia.
    Beri keterangan pada pemilik rumah mengenai waktu yang dibutuhkan untuk menangkap nyamuk. Setelah diberi izin, mulai melakukan penangkapan nyamuk.
    Jika 4 orang anggota kelompok telah menjadi umpan badan untuk penangkapan nyamuk di dalam dan luar rumah, maka 1 orang anggota kelompok melakukan penangkapan nyamuk istirahat di dinding rumah dan di dinding kandang ternak.
    Perhatikan nyamuk yang hinggap di dinding, kemudian dekati nyamuk secar perlahan dan tangkap dengan menggunakan respirator dengan cara menghisap respirator.
    Tutup bagian ujung respirator dengan jari.
    Siapkan paper cup yang telah ditutup dengan kain kasa yanng telah diberi lubang sedikit
    Masukkan bagian ujung respirator ke dalam lubang paper cup.
    Tutup lubang tersebut dengan menggunakan kapas supaya nyamuk tidak dapat terbang.
    Beri label pada penangkapan nyamuk istirahat di dalam rumah dan penangkapan nyamuk istirahat di kandang ternak pada paper cup yang berbeda.
    Catat hasil yang telah diperoleh pada formulir.
Setelah melakukan survey penangkapan nyamuk pada malam hari dirumah warga, kami kembali ke BAPELKES untuk memperbaiki catatan pada formulir, dan berisirahat.
Keesokan harinya setelah sarapan, kami bersiap-siap untuk mengidentifikasi jentik dan nyamuk dewasa. Sebelumnya kami mempersiapkan alat dan bahan, yaitu :
    Mikroskop.
    Lup.
    Object Glass.
    Cawan Petri.
    Perlengkapan Tulis.
    Chloroform.
    Air Panas.

    Mengidentifikasi Jentik Nyamuk.
Cara kerja :
    Letakkan jentik pada cawan petri (1 rumah untuk 1 cawan petri).
    Isi dengan air panas yang berguna untuk mematikan jentik nyamuk.
    Ambil jentik nyamuk dengan menggunakan pipet, kemudian taruh jentik pada object glass dan diberi air sedikit kemudian tutup dengan kaca penutup ( deck glass ).
    Amati jentik tersebut dengan menggunakan mikroskop (amati mulai siphon, combteeth, dll).
    Jentik diidentifikasi dengan menggunakan buku kunci determinasi yang telah disediakan.
    Catat hasil laporan yang diperoleh pada formulir.

    Mengidentifikasi Nyamuk Dewasa.
Cara kerja :
    Tuangkan chloroform pada kapas.
    Masukkan kapas yang telah diberi choloroform pada paper cup dan tunggu hingga nyamuk mati.
    Hitung jumlah nyamuk yang telah berhasil ditangkap.
    Amati bagian-bagian dari nyamuk yang telah ditangkap.
    Temukan ciri-ciri dan perbedaan antara nyamuk jantan dengan nyamuk betina dari nyamuk tersebut (seperti ukuran palpus, warna tubuh, scale sayap, perbedaan antena, dll) dengan menggunakan lup.
    Nyamuk dewasa diidentifikasi dengan menggunakan buku kunci determinasi sehingga dapat mengetahui jenis-jenis nyamuk.

Indeks – indeks nyamuk yang di peroleh:   
Setelah diketahui jumlah nyamuk yang di peroleh berdasarkan hasil survei di desa Sukamahi  untuk survey secara visual nyamuk aedes dibedakan antara jantan dan betina, nyamuk-nyamuk betina diperiksa dan dihitung jumlahnya untuk memperkirakan dalam jumlah survei nyamuk adalah form. Ent. DBD-3 dan hasil rekapitulasi bulanannya dicatat dalam form. Ent. DBD-3a dan diperoleh hasil indeks sebagai berikut:

House indek ( % )=(Jumlah rumah dengan larva)/(Jumlah rumah diperiksa) x100 %

House indeks (%) =            8          x 100 %
              10
      = 80%

Container indek ( % )=(Jumlah kontainer dengan larva)/(Jumlah kontainer diperiksa) x100 %

Container indek (%) =         5        x100%
                10
           = 50%


Bretau indek ( % )=(Jumlah kontainer dengan larva)/(Jumlah rumah yang diperiksa) x100 %

Bretau indek (%) =          5        x100%
                10
    = 50%


Biting | Landing rate=(Jumlah Ae.Aegypti betina tertangkap umpan orang)/(Jumlah penangkap x jumlah jam penangkapan)

   
    Biting / landing rate =         0 ekor   
                       4 orang *2 jam
                =     0

Resting=(Jumlah Ae.Aegypti betina tertangkap pada penangkapan nyamuk hinggap)/(Jumlah rumah yang di survai)

Resting =     2 ekor
            2 rumah
        =  1

Hasil dari survai-survai ini kemudian ditabulasi, dianalisa dan disusun menjadi laporan suvai. Untuk survai evaluasi hasil PSN yang dilakukan dalam praktek entomologi lemahabang, dan hasilnya direkap dalam laporan ini.











3 komentar:

  1. wew... bagus ni sis...kembangkan terus ingin tahu'a ya....good luck

    BalasHapus
  2. Sist untum label paper cupnya cuman di tulis jam ya ?? Jenis nyamuknya tidak di tulis kah ??

    BalasHapus
  3. Jadi apa apa saja yg di tulis di label pper cupnya sist ?? Mohon info

    BalasHapus